Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia, baru-baru ini mengumumkan daftar panggilan pemain yang cukup mengejutkan di mana jumlah yang dipanggil mencapai 32 pemain.
Pada awalnya, dia hanya berencana memanggil sekitar 28 pemain, namun akhirnya jumlah tersebut bertambah signifikan menjelang pemusatan latihan dan persiapan menghadapi lawan-lawan penting seperti Cina dan Jepang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ikuti terus kisah perjuangan Timnas Garuda Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia yang telah kami rangkum dalam GOAL ARAB.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Patrick Kluivert: Alasan Utama Penambahan Jumlah Pemain yang Dipanggil
Perubahan jumlah panggilan dari yang awalnya 28 pemain menjadi 32 pemain menimbulkan berbagai spekulasi. Tetapi ada alasan kuat dan strategi khusus yang melatarinya. Ketua Badan Tim Nasional Indonesia, Sumardji, menegaskan bahwa keputusan tersebut adalah arahan langsung dari Patrick Kluivert guna menciptakan persaingan yang sehat dalam tim nasional.
Strategi ini bertujuan memaksimalkan kualitas tim dengan memanggil lebih banyak pemain agar pelatih memiliki opsi yang luas dalam pemilihan skuad utama. Ia juga bisa mendapatkan performa terbaik dari setiap posisi di lapangan. Persaingan internal yang ketat diyakini akan membuat pemain lebih termotivasi dan meningkatkan kualitas latihan serta kesiapan saat pertandingan.
Keterlibatan Pemain Luar Negeri dan Nama-Nama yang Dipanggil ke Timnas Indonesia
Dari 32 pemain yang dipanggil, terdapat 11 nama yang berasal dari klub Liga 1 Indonesia musim 2024/2025. Serta 21 pemain yang berkarier di luar negeri atau bermain di klub-klub luar negeri. Ini menunjukkan kombinasi antara pengalaman pemain domestik yang sedang dalam performa terbaik dengan para pemain yang sudah memiliki jam terbang internasional.
Selain memperbanyak jumlah panggilan, Patrick Kluivert juga menghadirkan beberapa nama “kejutan” yang sebelumnya tidak masuk radar Timnas Indonesia, yaitu Yakob Sayuri, Yance Sayuri, dan Stefano Lilipaly yang kini berusia 35 tahun. Serta Asnawi Mangkualam yang kembali dipanggil setelah sempat dicoret pada periode sebelumnya. Stefano Lilipaly, meskipun sudah cukup senior, dipanggil karena performa konsisten serta pengalaman yang sangat dibutuhkan dalam level persaingan Asia.
Lilipaly yang mendapatkan julukan “kakek ajaib” Liga 1, membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk tetap produktif di lapangan. Pengalaman Lilipaly juga dianggap sebagai modal berharga yang tidak bisa didapatkan dalam waktu singkat. Sementara itu, pemanggilan Yakob dan Yance Sayuri dari Malut United diterjemahkan sebagai simbol regenerasi timnas yang mengakomodasi potensi dari daerah-daerah di luar Jawa. Kluivert ingin membangun tim yang merata, dari Sabang sampai Merauke. Dengan memberikan kesempatan bagi pemain-pemain berbakat dari klub-klub yang selama ini kurang mendapat sorotan.
Baca Juga: AC Milan Nyaris Tanpa Cerita Indah di Sepanjang Episode
Fokus Untuk Dua Pertandingan Penting
Daftar 32 pemain ini disiapkan untuk dua pertandingan sulit melawan Cina dan Jepang. Pertandingan ini akan berlangsung pada Juni 2025 sebagai fase lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Menghadapi lawan-lawan sebesar Cina dan Jepang, pelatih membutuhkan skuad yang optimal dan siap menghadapi berbagai kondisi pertandingan, termasuk antisipasi cedera dan kelelahan pemain.
Hanya 23 pemain yang nantinya bisa dimasukkan dalam daftar susunan per laga. Sehingga pemanggilan 32 pemain memungkinkan Kluivert untuk melakukan rotasi dan evaluasi secara dinamis selama masa pemusatan latihan di Bali. Pada Maret 2025, ketika Timnas Indonesia mempersiapkan diri melawan Australia dan Bahrain, Patrick Kluivert hanya memanggil sebanyak 29 pemain.
Setelah cedera yang dialami Egy Maulana Vikri, jumlah pemain yang dibawa berkurang menjadi 28 pemain. Ini menandakan keputusan untuk membawa lebih banyak pemain di Juni 2025. Merupakan langkah strategis yang muncul dari evaluasi mendalam atas kebutuhan tim menghadapi lawan yang lebih berat.